Pages

Jumat, 28 November 2014

RANGKUMAN UAS KELAS XI GANJIL - SISTEM SIRKULASI PART 1

Sistem sirkulasi mencakup sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening (sistem limfatik)
  • Berkaitan dengan jaringan penyokong khusus yaitu darah 
  • Fungsi darah :
    • mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
    • mengangkut sisa metabolisme ke organ ekskresi PAHAKUGATAL (paru-paru, hati, kulit, ginjal)
    • mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
    • mengedarkan hormon untuk membantu proses fisiologis
    • menjaga stabilitas suhu tubuh
    • menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan
    • mencegah pendarahan (inflamasi) => berperan dalam penyembuhan luka/pembekuan darah
  • Komponen darah ada 2 yaitu : plasma darah 55% dan sel-sel darah 45%
  • Plasma darah mengandung air sebesar 90% dan substansi lain berupa protein-protein darah, enzim, hormon, antibodi, dan gas
  • Sel-sel darah terdiri atas : sel darah merah (eritrosit), leukosit (sel darah putih), trombosit/platelets (keping-keping darah)
    • etritrosit => sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen, mengangkut zat makanan dan sisa metabolisme
      • berbentuk bikonkaf, bulat, tanpa inti sel
      • memiliki haemoglobin (Hb) yg menyebabkan warna merah => fungsinya untuk mengikat oksigen. Hb mengandung unsur besi (Fe)
      • dihasilkan di sumsum tulang belakang (pada bayi, eritrosit dihasilkan di hati)
      • bekerja di dalam pembuluh darah
      • pada manusia normal umumnya memiliki 4 - 5 juta /mm3 darah
      • eritrosit dianggap tua ketika berumur 120 hari
    • Leukosit => sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari infeksi
      •  memiliki kemampuan memakan parasit (bakteri, virus, dsb) yang masuk ke dalam tubuh => FAGOSITOSIS
      • memiliki kemampuan untuk dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah untuk menangkap 'mangsa" (parasit) => DIAPEDESIS
      • berbentuk tidak tetap (amoeboid) dan tidak berpigmen
      • memiliki inti sel 
      • tempat pembentukan di sumsum merah, organ limpa dan kelenjar getah bening => umur hidup sel 12 hari
      • terdapat 5000-1000 butir leukosit di setiap mikrometer darah
      • terdapat beberapa jenis leukosit :
        • Neutrofil => kelompok terbesar sel darah putih, berperan dalam fagositosis. Merupakan pertahanan pertama dalam memerangi infeksi bakteri dan virus (paling cepat berada di lokasi terserang infeksi). Masa aktif 6-20 jam
        • Limfosit => kelompok terbesar kedua, terdapat 3 jenis limfosit yaitu Limfosit T, Limfosit B, dan sel-sel pembunuh alami. Limfosit tidak dapat bergerak dan berfungsi untuk membentuk antibodi.
        • Monosit => dapat melakukan diapedesis yaitu bergerak keluar dari pembuluh darah utk masuk ke jaringan2 yang terinfeksi. Monosit berubah menjadi makrofag (sel pemulung besar yang menghancurkan sel-sel asing, mengangkat jaringan mati dan membunuh sel kanker)
        • Eosinofil => berperan memulai reaksi alergi terhadap alergen. memiliki sifat fagosit lemah. 
        • Basofil => berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin, yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Basofil juga membantu dalam memperbaiki luka dengan melepaskan heparin, yang menunda pembekuan darah sehingga lebih banyak sel dapat mencapai lokasi luka.
    • Trombosit => sel darah yang berupa kepingan yang berperan dalam pembekuan darah
      • tidak memiliki intisel
      • berbentuk bulat/bulat lonjong menyerupai cakram
      • dihasilkan oleh sumsum tulang
      • memainkan peran penting dalam pembekuan darah
      • jumlah trombosit normal pada manusia dewasa adalah 250.000-400.000/ml darah
    • Mekanisme pembekuan darah :
bila terjadi luka yg menyebabkan keluar darah, maka trombosit pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Trombokinase bersama-sama dengan ion Ca2+ dan vitamin K akan mengubah protrombin menjadi trombin. Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang akan menghalangi keluarnya sel-sel darah sehingga terjadi pembekuan darah dalam waktu 5 menit.

  • Golongan Darah => terdapat 2 penggolongan darah manusia yang umum digunakan yaitu sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh)
  • Berdasarkan sistem ABO, darah manusia dikelompokkan menjadi 4 macam golongan darah (A, B, AB, dan O) berdasarkan senyawa Aglutinogen (protein darah yg terdapat pada eritrosit & berfungsi sebagai antigen) dan Aglutinin (protein darah yg terdapat dalam plasma darah & berfungsi sbg antibodi). Aglutinin juga dapat disebut sebagai zat anti aglutinogen
    • Aglutinogen ada 2 macam yaitu A dan B. Seseorang yang memiliki aglutinogen A, akan memiliki aglutinin / zat anti B. sebaliknya orang yang memiliki aglutinogen B akan memiliki aglutinin A
    • Apabila darah tercampur (misal golongan darah A diberikan darah bergolongan B) maka aglutinin tersebut akan menangkap sinyal bahwa darah tersebut adalah sesuatu yg asing sehingga akan terjadi penggumpalan darah
    • Golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B, namun tidak memiliki aglutinin dalam darahnya. Dapat menerima darah dari golongan manapun (A, B, AB dan O), sehingga dapat disebut RESIPIEN (penerima) UNIVERSAL. --> namun hanya dapat memberikan darahnya ke golongan darah AB saja.
    • Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen apapun dalam darahnya, namun memiliki aglutinin A dan B. Dapat memberikan (donor) darah kepada golongan darah lainnya (A,B,AB, dan O),  sehingga disebut juga DONOR (pemberi) UNIVERSAL --> namun hanya dapat menerima darah dari golongan O saja
  • Berdasarkan sistem Rhesus (Rh), darah manusia digolongkan menjadi 2, yaitu Rh+ dan Rh-
    • penggolongan ini berdasarkan ada/tidaknya aglutinogen RhD pada eritrosit
    • darah yang mengandung aglutinogen RhD adalah Rhesus positif, sedangkan yg tidak mengandung aglutinogen RhD adalah Rhesus negatif
    • Individu Rh- tidak memiliki aglutinin dalam plasma darahnya, namun bila darahnya tercampur dengan Rh+ maka akan memproduksi aglutinin (zat anti RhD).
    • kelainan yang dapat terjadi karena perbedaan golongan darah Rhesus ini salah satunya adalah : Eritroblastosis Fetalis --> terjadi krn ibu bergolongan Rh- sedang mengandung janin bergolongan Rh+ (warisan dari ayah), maka tubuh ibu otomatis akan membentuk aglutinin(zat anti) RhD utk melawan "benda asing" yaitu aglutinogen RhD darah janin. Akibatnya eritrosit janin akan pecah dan hancur (hemolisis) & jika lahir akan mengalami gagal jantung, penyakit kuning, pembengkakan hati dan limpa.  
    • Sebaliknya bila ibu golongan Rh+ dan janin yang dikandung bergolongan Rh- tidak terjadi masalah apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar