Pages

Kamis, 08 Agustus 2013

Bermain sambil belajar - TTS Biologi

Mau mengisi waktu liburan dengan belajar sambil bermain? Coba deh isi teka-teki silang yang ada di link ini. Sambil kalian ulang lagi materi pelajaran yang sudah diberikan di kelas. Dengan begitu kalian akan lebih menguasai materi tentang Ruang Lingkup Biologi. Langsung dibuka saja linknya Disini

Kamis, 01 Agustus 2013

Materi Pembelajaran



Pemecahan Masalah Biologi Dengan Metode Ilmiah

Dalam mempelajari berbagai gejala alam, ilmuwan harus menggunakan metode yang sistematis dan logis, yaitu : METODE ILMIAH.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam metode ilmiah antara lain :

·         Pengamatan (Identifikasi Masalah)
Ilmuwan biologi dituntut dapat mendeskripsikan suatu objek dan perubahan objek secara kualitatif dan kuantitatif.
*Pengamatan kualitatif àmenggunakan indra penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap, dan peraba tanpa mengacu kepada satuan baku.
*Pengamat kuantitatif àmenggunakan alat ukur yang mengacu kepada satuan pengukuran baku.

·         Pertanyaan (Rumusan Masalah)
Masalah yang akan diteliti haruslah dirumuskan dan dinyatakan dengan jelas. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan dapat diajukan setelah hasil identifikasi masalah diperoleh.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menggunakan 5 W (What, Where, When, Who, Why) dan 1 H (How).
Contoh rumusan masalah:
·         Apakah lama perendaman biji kacang hijau dapat mempercepat pertumbuhan kecambah?
·         Mengapa warna mahkota bunga dalam satu tanaman tidak sama?
·         Bagaimanakah pengaruh jumlah intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan batang dan daun?
·         Kapankah waktu penyiraman yang tepat untuk pertumbuhan kecambah?
·         Hipotesis
Dugaan sementara yang masih membutuhkan pengujian. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Terdapat 3 macam variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
*Variabel Bebas àvariabel yang sengaja dibuat tidak sama oleh peneliti. Variabel ini mempengaruhi dan menyebabkan terjadinya perubahan.
*Variabel Terikat àvariabel yang dipengaruhi dan terjadi akibat perlakuan variabel bebas.
*Variabel Kontrol àvariabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini digunakan untuk penelitian yang bersifat membandingkan
Contoh hipotesis :
·         Lama perendaman biji kacang hijau  mempengaruhi kecepatan perkecambahan.
·         Suhu perendaman biji kacang hijau mengetahui kecepatan perkecambahan.
·         Intensitas sinar matahari mempengaruh pertumbuhan batang dan daun tanaman kacang hijau.
·         Prediksi
Prediksi (prakiraan) merupakan pernyataan yang dapat di uji dalam eksperimen. Dasar dari prediksi adalah pengamatan yang cermat dan inferensi tentang hubungan beberapa kejadian yang diamati.
Contoh prediksi :
·         Jika biji kacang hijau direndam lebih lama, maka perkecambahan biji akan semakin cepat.
·         Jika intensitas cahaya matahari dikurangi, maka pertumbuhan kecambah akan mengalami hambatan.
·         Eksperimen
Eksperimen dilakukan dalam suatu lingkungan yang dikontrol dengan baik. Hasil eksperimen berupa sekumpulan data yang kemudian diolah dan diinterpretasikan sehingga membentuk suatu kesimpulan.
Kesimpulan suatu eksperimen dianggap benar jika eksperimen dapat diulang dan mendapatkan hasil yang sama.
Poin Kunci Metode Ilmiah : PENGAMATAN, PERTANYAAN, HIPOTESIS, PREDIKSI, EKSPERIMEN


Selasa, 30 Juli 2013

Materi Pembelajaran

Contoh Klasifikasi




    • Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
    • Subkingdom : Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
    • Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    • Sub Divisio : Antophyta (Tumbuhan berbunga)
    • Classis : Dicotyledoneae (berkeping biji dua / dikotil)
    • Sub Classis : Asteridae
    • Ordo : Gentianales
    • Family : Apocynaceae
    • Genus : Adenium
    • Species : Adenium obesum (Forssk.) Roem. & Schult )
    • Nama Daerah : kembang kamboja ( Sembojo jawa)

 



o   Kingdom : Animalia

o   Filum : Chordata
o   Kelas : Mamalia
o   Ordo : Carnivora
o   Familia : Felidae
o   Genus : Panthera
o   Species : Panthera pardus
o   Nama Daerah : Macan Tutul / Harimau Dahan



 


 

o   Kingdom : Animalia
o   Filum : Annelida
o   Kelas : Clitellata
o   Ordo : Haplotaxida
o   Familia : Lumbricidae
o   Genus : Lumbricus
o   Species : Lumbricus rubellus
o   Nama Daerah : Cacing tanah merah



 




    • Kingdom : Plantae
    • Subkingdom : Tracheophyta
    • Divisio : Spermatophyta
    • Sub Divisio : Magnoliophyta
    • Classis : Liliopsida
    • Sub Classis : Arecidae
    • Ordo : Arecales
    • Family : Arecaceae
    • Genus : Cocos
    • Species : Cocos nucifera.
    • Nama daerah : Kelapa, Nyiur

Tingkatan Takson dan Tata Nama

  • Dalam sistem klasifikasi, mahluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar. Kemudian dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil sampai pada akhirnya terbentuk kelompok terkecil yang beranggotakan satu jenis mahluk hidup.
  • Tingkatan pengelompokan disebut takson. Ilmu yang mempelajari tentang takson disebut Taksonomi.
  • Semakin tinggi tingkat taksonnya :
         ·         Anggotanya semakin banyak
         ·         Tingkat persamaannya semakin kecil
         ·         Detail pengelompokkannya semakin sederhana
         ·         Perbedaannya semakin banyak karena tuntutan kesamaannya sedikit
         ·         Tingkat kekerabatannya semakin jauh
  • Sebaliknya semakin rendah tingkat takson, maka sifat-sifatnya berkebalikan.
  • Tata Urutan Takson :
          ·         Kingdom/Kerajaan
          ·         Divisio/Phylum
          ·         Classis/Kelas
          ·         Ordo/Bangsa
          ·         Family/Keluarga
          ·         Genus/Marga
          ·         Species/Jenis
1. KINGDOM
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Sedangkan pada tahun 1977 Carl Woese membagi Kingdom monera sehingga kelompok mahluk hidup menjadi 6 kingdom, yaitu : Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR)
 Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organisme-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota

3. KELAS (CLASSIS)
 Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio 

4. ORDO (BANGSA)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales

5. FAMILI 
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya : kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean.

6. GENUS (MARGA)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya. 

7. SPECIES (JENIS) 
Species adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur) aturan penulisannya disebut binomial nomenklatur.

  • TATA NAMA BINOMIAL NOMENKLATUR

Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur. Metode binominal nomenklatur artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species) 

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
1.   Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua            merupakan penunjuk spesies (epitheton specificum) 
2.   Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama penunjuk spesies/jenis digunakan huruf kecil
3.   Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan 
4.   Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya) 
5.   Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. 
6.   Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, kata ke tiga tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species 
7.   Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.